Sukoharjo – Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Harun Djoko
Prayitno, menyatakan kurikulum 2013 yang tidak lama lagi bakal
dilaksanakan, pada dasarnya terlalu teoretis. Kurikulum 2013 yang
disiapkan lama itu terlalu melelahkan.
“Konsepnya terlalu deduktif, meskipun kemauannya sebenarnya induktif,” ungkap Harun kepada Timlo.net, saat diminta komentarnya tentang Kurikulum 2013, di Kampus UMS, Pabelan, Sukoharjo, Kamis (12/6).
Sehingga, lanjut Dekan FKIP UMS, sebenarnya hasil yang diharapkan
adalah induktif. Kalau jujur, jika disurvei guru-guru sebenarnya memilih
menggunakan kurikulum lama.
“Sebenarnya kombinasi KTSP dengan kurikulum berbasis kompetensi sudah terukur indikatornya,” ujar Harun.
Lebih lanjut, ia mengatakan ke depan yang perlu dipikirkan sebenarnya
bukan kurikulumnya. Meski kurikulum merupakan elemen penting, namun
yang lebih penting adalah gurunya “Kurikulum itu dibingkai seperti
apapun, kalau tidak ditangani oleh guru-guru yang kreatif atau dinamis,
maka kurikulum itu menjadi barang mati,” ujarnya.
Namun perlukah kurikulum 2013 ditinjau kembali? Pakar Pendidikan UMS
tersebut mengatakan pada dasarnya untuk ditinjau kembali, diadaptasi
ataukah tidak, disesuaikan ataukah tidak, bahkan kalau perlu direvolusi
diganti ataukah tidak, sebelumnya harus dilakukan survei terlebih dulu.
betul sekali Pak Dekan, memang sangat teoritis...
BalasHapus