Dengungan Al Qur’an di Pagi Hari melalui Kegiatan Pengambangan Diri Baca Tulis Al Qur’an


 

Belajar membaca dan menulis Al-Qur’an adalah sebuah ibadah yang bernilai tinggi di sisi Allah SWT, apalagi jika disertai dengan memahami makna dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mendidik anak untuk mampu membaca Al-Qur’an sejak dini merupakan sebuah kewajiban utama bagi orang tua. Anak merupakan amanat besar yang dititipkan Allah kepada orang tua. Amanat itu nantinya akan dipertanggungjawabkan penuh oleh orang tua pada hari kiamat nanti. Untuk mengembangkan kepribadian anak, para orang tua menyerahkan pada lembaga pendidikan. Dalam lembaga pendidikan anak menemukan berbagai ilmu, satu diantaranya adalah baca tulis Al-Qur’an.

Semua Sekolah dasar di Indonesia secara menyeuruh dalam pembelajaran terdapat mata pelajaran yang berkaitan dengan Baca Tulis Al-Qur’an. Dalam kenyataannya untuk proses pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an setiap sekolah berbeda-beda. Mengacu pada Keputusan Walikota Pekalongan Nomor 420/146 Tahun 2015 tentang Kurikulum Muatan Lokal Baca Tulis Huruf Al Quran untuk jenjang SD dan SMP Negeri / Swasta Kota Pekalongan yang mewajibkan muatan lokal Baca Tulis Huruf Al Qur’an pada tingkat Sekolah Dasar. Pada perkembangannya, Baca Tulis Huruf Alquran mengalami perkembangan dalam struktur kurikulum yang diberlakukan yaitu kurikulum 2013.

Di SD Muhammadiyah Kramatsari, Baca Tulis Alqur’an menjadi pengembangan yang wajib diikuti oleh setiap peserta didik dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Pelaksanaan pembelajaran Baca Tulis Huruf Alqur’an di SD Muhammadiyah Kramatsari telah dilakukan dengan pengelolaan yang baik.

Tujuan dari pembelajaran BTHA (Baca Tulis Huruf Al Quran) di SD Muhammadiyah Kramatsari adalah sebagai berikut :

  1. Mendorong siswa untuk gemar membaca Al qur’an
  2. Menciptakan suasana religius di lingkungan sekolah
  3. Bacaan kalam illahi dapat mencerahkan akal dan hati siswa
  4. Siswa mampu dan lancar membaca dan menulis huruf Al qur’an
  5. Membiasakan siswa membaca Al qur’an setiap hari dirumah
  6. Memberikan semangat agar siswa dapat khatam Al qur’an

Kegiatan BTQ Pagi di SD Muhammadiyah Kramatsari menggunakan system jilid bukan per kelas. Hal ini untuk mempermudah dalam melakukan pemetaan terhadap kompetensi yang telah dicapai oleh siswa. Dengan menggunakan system jilid ini, guru bisa memetakan kemampuan siswa lebih optimal. Siswa belajar mulai dari jilid 1 sampai dengan jilid 6. Adapaun yang sudah menempuh jilid 6 maka siswa tersebut masuk dalam kelas Tahfidz.

 

Posting Komentar untuk "Dengungan Al Qur’an di Pagi Hari melalui Kegiatan Pengambangan Diri Baca Tulis Al Qur’an"